Tugu Adipura Diresmikan Jadi Icon Kota Ambon
Desember 30, 2018AMBON,FM.- Tugu Adipura akhirnya diresmikan oleh wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy. kehadiran tugu Adipura akan menambah daftar jumlah icon di kota Ambon. Tugu ini berdiri tegak berbentuk piramid tepat didepan pintu depan beranda bandara internasional Pattimura Ambon. Sabtu (29/12/2018) malam.
Tugu tersebut terdiri dari tiga bagian diantaranya, Kolam Air yng mewakili unsur laut kota Ambon, Bentuk piramid yang mewakili untuk pengunungan kota Ambon, dan bagian kepala yang merupakan puncak piramid.
Mengawali sambutan walikota Ambon, Kepala Dinas lingkungan Hidup dan Persampahan kota Ambon, Lucia Izaak dalam laporannya menjelaskan, untuk kolam sendiri terbuat dari bahan beton dengan finishing batu andesit pada sisi luar. Sementara disisi dalam dilengkapi dengan air mancur yang dikombinasikan dengan lighting untuk mendukung estetika diwaktu siang ataupun diwaktu malam.
Untuk badan piramidnya sengaja didesain tanpa kelapa untuk merefleksikan semangat dan perjuangan masyarakat kota Ambon dalam menjaga dan melestarikan alam yang dianugerahkan Tuhan.
“Struktur piramid terbuat dari material komposit fiberglas dengan baja difinishing dengan cat, untuk dinding yang diberi ornamen Maluku sebagai identitas lokal,” akuinya Izaak.
Tambahnya, Bagian kepala dari piramid merefleksikan keberhasilan yang diraih dalam pengelolaan lingkungan.
Senada dengan itu, Wali kota Ambon,Richard Louhenapessy dalam sambutannya menyatakan, kehadiran tugu adipura adalah bukti dari sebuah kinerja dan komitmen pemerintah dan masyarakat bagi lingkungan.
Dalam sejarahnya, kota Ambon pernah memperoleh Adipura pada jaman kepemimpinan Walikota Ambon, Alm. Deky Wattimena dan kepemimpinan Yohanes Soediyono. Selang waktu 17 tahun kota ini tidak pernah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI atas prestasi membanggakan tersebut.
Dia mengatakan, Atas komitmen tersebut, enam tahun belakangan ini, kota Ambon kembali diberikan penghargaan adipura dengan sertifikat Adipura, setelah itu setelah berturut-turut kembali diberikan trophi adipura.
Salah satu syarat penilaian Adipura terutama bagi kota yang telah merumuskan dan menetapkan Rencana Strategi Lingkungan ( Jastrada) hal itulah ukuran yang dipakai Pempus untuk menetapkan kota Adipura.
Seluruh kepala daerah yang masuk nominasi, biasa diundang bersama pimpinan dewan dan SKPD terkait untuk melakukan presentasi seluruh kinerja pembangunan kota dihadapan tujuh guru besar dari kampus ITB dan pegiat lingkungan, guna mengetahui sejauh mana komitmen kepala daerah dengan program lingkungan yang dilaksanakan.
Tambahnya, dengan membangub tigu aAdipura semakin berat tantangan yang dihadapi, dengan menempatkan pintu gerbang dimana monumen itu ditempatkan akan semakin berat tanggungjawab kita.karena disaat orang masuk- keluar dan melihat simbol itu artinya kota ini beraih dan bebas dri sampah.
” Kalau Adipura itu ada disini dan tamu melihat ternuata kota itu tidak sesuai dengan filosofi Adipur tentu akan sangat kontradiksi dengan apa yang kita tetapkan selama ini,” akuinya.
Dinas lingkungan Hidup dan Persampahan akan semakin berat tanggungjawabnya untuk terus menjaga komitmen lingkungan kota berada. Sehingga benar- benar Adipura bukan hanya slogan dan monumen tetapi terimplementasi dalam gaya dan perilaku. ( FM-09)