
Pasca Masalah di Gereja Kategorial TNI- AD Bentas, Sinode dan Kodam XV Pattimura Sepakat Teken MoU
Februari 1, 2025AMBON,fokusmaluku.com- Pasca persoalan yang terjadi di jemaat kategorial TNI-AD Benteng Atas dengan salah satu anggota TNI tanggal 19 Januari 2025 lalu.
Berbagai upaya dilakukan oleh kedua belah pihak.
Sejumlah pertemuan sudah dilakukan, dan atas kesepakatan bersama, kedua belah pihak akan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama ( MoU) hal ini diungkapkan Ketua Klasis pulau Ambon, Pdt. W.A Beresaby kepada sejumlah awak media di kantor Klasis pulau Ambon, ya g berlokasi di jalan dr.Siwabessy, Jumat (31/01/2025)
Kepada awak media, Beresaby menyebutkan, hasil dari pertemuan terbatas yang dilakukan antara pihak TNI- AD dan Klasis pulau Ambon adalah berupaya melakukan komunikasi dan koordinasi dalam proses penyelesaian.
“Ini bagian dari upaya yang diharapkan untuk dapat terbangun komunikasi antara gereja dengan Kodam,” ucapnya.
Diakuinya, MPH sinode sudah menyurati Kodam untuk audiens dengan pangdam, tetapi karena kesibukan belum sempat bertemu.
Akuinya, gereja berencana untuk nantinya akan membuat MoU atau kesepakatan bersama sehingga secara institusi akan bertanggungjawab tentang apa yang menjadi kewenangan.
“Sebagai pimpinan gereja di Klasis pulau Ambon kami sangat menyesali kejadian yang terjadi itu, karena dapat dijelaskan secara baik,tetapi apa yang sudah beredar di medsos sangat disayangkan sekali,” bebernya.
Kesepakatan yang terjalin juga adalah, mengenai pelayanan di dalam jemaat agar tetap dilanjutkan
Tentang ketua Majelis jemaat juga akan menjadi perhatian, apalagi memang TNI tidak memiliki Pendeta, karena itu harus ada kerjasama dengan Sinode GPM agar dapat ditempatkan pendeta pada jemaat – jemaat kategorial ini.
“Jemaat PNIEL Bentas, 100 persen adalah jemaat GPM, itu akan kita bicarakan, baik untuk ibadah dan pelayanan dan menyangkut pembinaan mental akan dilakukan oleh TNI.
Prinsipnya GPM dan TNI akan tetap menjalin kerjasama, apa yang sudah dibangun tetap dilakukan.
“Kita tidak mau kesalahpahaman ini berkelanjutan, tetapi ada langkah- langkah kongkret yang ditempuh, sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh orang- orang yang tidak bertanggungjawab.
Pertemuan akan disiapkan antara ketua Sinode dan Pangdam XV Pattimura
Sebagai gereja, kita meminta agar umat dapat menahan diri, berikan kesempatan bagi Sinode dan TNI untuk menyelesaikan persoalan ini.(**)